Selasa, 24 April 2012

Warna dan Bentuk Feses Bayi

Warna dan Bentuk Feses Bayi
Aqila Ranaa
Bayi Sering Buang Air Besar, Berbahayakah? Asi mengandung zat pencahar (pencuci perut). Pada masa awal kehidupan bayi, ASI berguna untuk membuang zat kuning bayi (bilirubin). Setelah lahir hingga berumur 7 hari, bayi akan sering buang air besar, sehari bisa lebih dari 7 kali. pada umur 0-3 hari, feses (kotoran) berwarna kehitaman. Hari berikutnya, feses akan bewarna kuning normal.
Feses buang air besar yang sering pada bayi berumur lebih dari 1 bulan dapat disebabkan karena pemberian susu formula yang terlalu banyak atau tidak sesuai dengan umurnya. Atau, bisa juga karena bayi alergi dengan susu sapi. Ciri-cirinya, jika diberi susu formula bayi langsung diare. Dapat juga disebabkan karena makanan/minuman yang basi atau mengandung kuman. Gejalanya, bayi buang air besar lebih sering, kotoran encer, kotoran disertai lendir atau darah, dan rewel. Segera bawa bayi ke dokter, jangan sampai mengalami dehidrasi.

Warna dan Bentuk Feses Bayi

WARNA
Umumnya, warna-warna tinja pada bayi dapat dibedakan menjadi kuning atau cokelat, hijau, merah, dan putih atau keabu-abuan. Normal atau tidaknya sistem pencernaan bayi, dapat dideteksi dari warna-warna tinja tersebut.

Kuning
Warna kuning diindikasikan sebagai feses yang normal. Kata Waldi, warna feses bayi sangat dipengaruhi oleh susu yang dikomsumsinya. "Bila bayi minum ASI secara eksklusif, tinjanya berwarna lebih cerah dan cemerlang atau didominasi warna kuning, karenanya disebut golden feces. Berarti ia mendapat ASI penuh, dari foremilk (ASI depan) hingga hindmilk (ASI belakang)."

Warna kuning timbul dari proses pencernaan lemak yang dibantu oleh cairan empedu. Cairan empedu dibuat di dalam hati dan disimpan beberapa waktu di dalam kandung empedu sampai saatnya dikeluarkan.

Bila di dalam usus terdapat lemak yang berasal dari makanan, kandung empedu akan berkontraksi (mengecilkan ukurannya) untuk memeras cairannya keluar. Cairan empedu ini akan memecah lemak menjadi zat yang dapat diserap usus.

Sedangkan bila yang diminum susu formula, atau ASI dicampur susu formula, warna feses akan menjadi lebih gelap, seperti kuning tua, agak cokelat, cokelat tua, kuning kecoklatan atau cokelat kehijauan.

Hijau
Feses berwarna hijau juga termasuk kategori normal. Meskipun begitu, warna ini tidak boleh terus-menerus muncul. "Ini berarti cara ibu memberikan ASI-nya belum benar. Yang terisap oleh bayi hanya foremilk saja, sedangkan hindmilk-nya tidak." Kasus demikian umumnya terjadi kalau produksi ASI sangat melimpah.

Di dalam payudaranya, ibu memiliki ASI depan (foremilik) dan ASI belakang (hindmilk). Pada saat bayi menyusu, ia akan selalu mengisap ASI depan lebih dulu. Bagian ini mempunyai lebih banyak kandungan gula dan laktosa tapi rendah lemak. Sifatnya yang mudah dan cepat diserap membuat bayi sering lapar kembali. Sedangkan, ASI belakang (hindmilk) akan terisap kalau foremilk yang keluar lebih dulu sudah habis. Hindmilk mengandung banyak lemak. "Lemak ini yang membuat tinja menjadi kuning."

Nah, kalau bayi hanya mendapat foremilk yang mengandung sedikit lemak dan banyak gula, kadang-kadang terjadi perubahan pada proses pencernaan yang akhirnya membuat feses bayi berwarna hijau. Bahkan sering juga dari situ terbentuk gas yang terlalu banyak (kentut melulu), sehingga bayi merasa tak nyaman (kolik).Mestinya yang bagus itu tidak hijau terus, tapi hijau kuning, hijau dan kuning, bergantian. "Ini berarti bayi mendapat ASI yang komplet, dari foremilk sampai hindmilk supaya kandungan gizinya komplet. Nah, ibu harus mengusahakan agar bayinya mendapat foremilk dan hindmilk sekaligus."

Sayangnya, disamping ASI, ibu juga kerap memberikan tambahan susu formula. Sebelum proses menyusunya mencapai hindmilk, anak sudah telanjur diberi susu formula hingga kenyang. Akibatnya, ia hanya mendapat ASI foremilk saja.Waldi menyarankan, "Berikan ASI secara eksklusif. Perbaiki penatalaksanaan pemberiannya agar bayi bisa mendapat foremilk dan hindmilk." Kiatnya mudah; susui bayi dengan salah satu payudara sampai ASI di situ habis, baru pindah ke payudara berikutnya.

Merah
Warna merah pada kotoran bayi bisa disebabkan adanya tetesan darah yang menyertai. Namun dokter tetap akan melihat, apakah merah itu disebabkan darah dari tubuhnya sendiri atau dari ibunya.

Jika bayi sempat mengisap darah ibunya pada proses persalinan, maka pada fesesnya akan ditemukan bercak hitam yang merupakan darah.Umumnya bercak itu muncul selama satu sampai tiga hari. "Jadi, tinggal dites saja, asalnya dari mana? Dari darah ibu atau darah bayi." Bila darah itu tetap muncul pada fesesnya (bisa cair ataupun bergumpal), dan ternyata bukan berasal dari darah ibu, maka perlu diperiksa lebih lanjut. Kemungkinannya hanya dua, yaitu alergi susu formula bila bayi sudah mendapatkannya, dan penyumbatan pada usus yang disebut invaginasi. Dua-duanya butuh penanganan. Kalau ternyata invaginasi, bayi harus segera dioperasi.

"Darah ini sangat jarang berasal dari disentri amuba atau basiler, karena makanan bayi, kan, belum banyak ragamnya dan belum makan makanan yang kotor." Kalau penyakitnya serius, biasanya bayi juga punya keluhan lain, seperti perutnya membuncit atau menegang, muntah, demam, rewel dan kesakitan.

Putih/Keabu-abuan
Waspadai segera jika feses bayi yang baru lahir berwarna kuning pucat atau putih keabu-abuan. Baik yang encer ataupun padat. Warna putih menunjukkan gangguan yang paling riskan. Bisa disebabkan gangguan pada hati atau penyumbatan saluran empedu. "Ini berarti cairan empedunya tidak bisa mewarnai tinja, dan ini tidak boleh terjadi karena sudah 'lampu merah'." Waldi menegaskan, bila bayi sampai mengeluarkan tinja berwarna putih, saat itu juga ia harus dibawa ke dokter. Jangan menundanya sampai berminggu-minggu karena pasti ada masalah serius yang harus diselesaikan sebelum bayiberumur tiga bulan. Sebagai langkah pertama, umumnya dokter akan segera melakukan USG pada hati dan saluran empedunya.

"Yang sering terjadi, ibu terlambat membawa bayinya. Dipikirnya tinja ini nantinya akan berubah. Padahal kalau dibiarkan, dan bayinya baru dibawa ke dokter sesudah berumur di atas tiga bulan, saat itu si bayi sudah tidak bisa diapa-apakan lagi karena umumnya sudah mengalami kerusakan hati. Pilihannya tinggal transplantasi hati yang masih merupakan tindakan pengobatan yang sangat mahal di Indonesia."

BENTUK
Feses bayi di dua hari pertama setelah persalinan biasanya berbentuk seperti ter atau aspal lembek. Zat buangan ini berasal dari pencernaan bayi yang dibawa dari kandungan. Setelah itu, feses bayi bisa bergumpal-gumpal seperti jeli, padat, berbiji/seeded dan bisa juga berupa cairan.

Feses bayi yang diberi ASI eksklusif biasanya tidak berbentuk, bisa seperti pasta/krem, berbiji (seeded), dan bisa juga seperti mencret/cair. Sedangkan feses bayi yang diberi susu formula berbentuk padat, bergumpal-gumpal atau agak liat dan merongkol/bulat. Makanya bayi yang mengonsumsi susu formula, kadang suka bebelan (susah buang air besar, Red), sedangkan yang mendapat ASI tidak.

Bila bayi yang sudah minum susu formula mengeluarkan feses berbentuk cair, hal itu perlu dicurigai. "Bisa jadi si bayi alergi terhadap susu formula yang dikonsumsinya atau susu itu tercemar bakteri yang mengganggu usus."Kesulitan mendeteksi normal tidaknya feses akan terjadi bila ibu memberikan ASI yang diselang-seling susu formula. Misalnya, akan sulit menentukan apakah feses yang cair/mencret itu berasal dari ASI atau susu formula.

"Kalau mencretnya karena minum ASI, ini normal-normal saja karena sistem pencernaannya memang belum sempurna. Tetap susui bayi agar ia tidak mengalami dehidrasi. Tapi bila mencretnya disertai keluhan demam, muntah, atau keluhan lain, dan jumlahnya sangat banyak serta mancur, berarti memang ada masalah dengan bayi. Ia harus segera dibawa ke dokter.

FREKUENSI
Masalah frekuensi sering mencemaskan ibu, karena frekuensi BAB bayi tidak sama dengan orang dewasa. Kalau ibu mungkin sehari cuma sekali, jadi kalau anaknya sampai lima kali sehari, ini sudah membuat cemas."

Padahal frekuensi BAB setiap bayi berbeda-beda. Bahkan, bayi yang sama pun, frekuensi BAB-nya akan berbeda di minggu ini dan minggu depannya. "Itu karena bayi belum menemukan pola yang pas. Umumnya di empat atau lima minggu pertama, dalam sehari bisa lebih dari lima kali atau enam kali. Enggak masalah, selama pertumbuhannya bagus." Bayi yang minum ASI eksklusif, sebaliknya bisa saja tidak BAB selama dua sampai empat hari. Bahkan bisa tujuh hari sekali. Bukan berarti ia mengalami gangguan sembelit, tapi bisa saja karena memang tidak ada ampas makanan yang harus dikeluarkan. Semuanya dapat diserap dengan baik. Feses yang keluar setelah itu juga harus tetap normal seperti pasta. Tidak cair yang disertai banyak lendir, atau berbau busuk dan disertai demam dan penurunan berat badan bayi.

"Jadi yang penting lihat pertumbuhannya, apakah anak tidak rewel dan minumnya bagus. Kalau tiga hari belum BAB, dan bayinya anteng-anteng saja, mungkin memang belum waktunya BAB."

Jumat, 20 April 2012

Sekilas Flu Singapura

Flu Singapura
Flu Singapura
Akhir-akhir ini banyak kasus gangguan kesehatan yaitu Flu Singapura. Penyakit ini biasa juga disebut penyakit kaki, tangan, dan mulut (KTM). Merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus RNA.
_
Cara Penularan
Penyakit ini sangat menular dan sering terjadi dalam musim panas. Flu Singapura adalah penyakit umum yang menyerang anak-anak usia 2 minggu sampai 5 tahun (kadang sampai 10 tahun). Orang dewasa umumnya kebal terhadap enterovirus. Penularannya melalui kontak langsung dari orang ke orang yaitu melalui droplet, air liur, tinja, cairan dari vesikel atau ekskreta. Penularan kontak tidak langsung melalui barang-barang yang terkontaminasi oleh sekresi itu. Tak ada vaktor tapi ada pembawa seperti lalat dan kecoa. Penyakit Flu Singapura ini mempunyai imunitas spesifik, namun anak dapat terkena Flu Singapura lagi oleh virus strain enterovirus lainnya. Masa inkubasinya sekitar 2-5 hari. Sementara untuk waktu terekspos sampai terkena penyakit 3-7 hari.
_
Gejala
Mula-mula demam tidak tinggi 2-3 hari, diikuti sakit leher (pharingitis), tidak ada nafsu makan, pilek, ruam di bagian mulut, tangan dan kaki, dan mungkin di bagian popok. Gejala seperti flu pada umumnya yang tak mematikan. Timbul vesikel yang kemudian pecah, ada 3-10 ulcus di mulut seperti sariawan terasa nyeri sehingga sukar untuk menelan. Timbul rash/ruam atau vesikel (lepuh memerah/blister yang kecil dan rata), papulovesikel yang tidak gatal ditelapak tangan dan kaki. Bila ada muntah, diare atau dehidrasi dan lemah atau komplikasi lain maka penderita tersebut harus dirawat.

Jenis virus tertentu gejalanya dapat lebih parah yaitu :
  1. Demam tinggi lebih dari 38% selama 2 hari.
  2. Ada gejala flu, sesak napas, kejang-kejang, ulkus, seriawan pada rongga mulut, lidah, dan kerongkongan.
Jika timbul gejala seperti ini harap sesegera mungkin dibawa ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan perawatan intensif karena dapat menyebabkan kematian. Tempo pengasingan yang disarankan adalah hingga lepuh kering.
_
Pencegahan
Mencuci tangan dengan teliti terutama setelah membersihkan hidung, menggunakan toilet atau mengganti popok. Membersihkan seluruh bagian tangan dan kaki terutama bagian kuku yang sering menjadi sarang bagi kuman.

http://id.wikipedia.org/wiki/Flu_Singapura

Rabu, 11 April 2012

Bayi sering gumoh, berbahayakah?

pemberian asi,perkembangan anak, kesehatan reproduksi, kesehatan wanita, kesehatan bayi, kesehatan ibu dan anak
Aqila Ranaa Gumoh
Bayi sering gumoh, bahkan sampai mutah dan keluar lewat hidung saking banyaknya. Bahayakah? Bisakah dihilangkan?
Gumoh biasanya terjadi pada bayi umur 0-4 bulan. Gumoh terjadi karena udara ikut masuk saat bayi minum, sedangkan bayi belum mempunyai efek sendawa. Cara mengurangi gumoh, yaitu dengan memasukkan puting sedalam-dalamnya ke mulut bayi saat menyusui agar tidak ada udara yang ikut masuk. Gunakan dot bayi dengan lubang yang sesuai, tidak terlalu besar atau kekecilan. Sendawakan bayi setelah minum susu sebelum ditidurkan. Jangan menggunakan gurita (kain pembalut perut atau dada).
(Pertolongan pertama pada anak)

Jumat, 06 April 2012

Obat-Obatan dan Peralatan Medis yang Harus Disediakan di Rumah

Menyediakan peralatan P3K di rumah sangat penting supaya ketika anak sakit tidak terlambat penanganannya. Obat yang disediakan di kotak P3K adalah obat-obatan sederhana, tetapi penting dan harus cocok bagi anak kita. obat yang disediakan harus memiliki label yang jelas mengenai dosis dan indikasi pemakaiannya. Lebih baik lagi jika obat-obatan tersebut telah dikonsultasikan dengan dokter mengenai jenis, dosis, dan indikasi atau petunjuknya.
Berikut obat-obatan dan peralatan medis yang harus disediakan di rumah beserta penjelasannya.

1.  Obat Penurun Panas

Obat yang sering digunakan untuk penurun panas adalah parasetamol karena parasetamol aman untuk anak-anak dan dapat digunakan juga untuk menghilangkan rasa sakit. Obat ini tersedia dalam bentuk sirop dan suppositoria (obat padat berbentuk seperti peluru yang digunakan melalui anus dan dapat larut pada suhu tubuh). Obat dalam bentuk suppositoria digunakan jika anak kita muntah terus, tidak mau minum obat, dan untuk anak kejang. obat jenis ini harus disimpan di kulkas agar tidak meleleh.
Kita harus menyediakan parasetamol yang cocok untuk anak kita, karena ada sebagian anak yang hanya cocok dengan parasetamol merk tertentu saja. Dosis yang diberikan pun harus sesuai dengan usia anak, seperti yang disarankan pada label di kemasan obat. Lebih baik lagi jika dosisnya sudah kita konsultasikan dengan dokter. Pemberian dapat diulangai setiap 4 jam jika anak masih panas (lebih dari 37,5C).

2.  Termometer

Termometer yang aman digunakan untuk anak adalah termometer digital. Termometer ini tersedia di apotek-apotek. Termometer air raksa sebaiknya jangan digunakan untuk anak karena mudah pecah. Jika pecah air raksa akan keluar dan ini berbahaya. Setelah digunakan, bersihkan termometer dengan air sabun atau antiseptik sebelum disimpan. Sebaiknya, termometer disimpan di bagian yang mudah terlihat pada kotak P3K agar mudah mengambilnya saat diperlukan.

3.  Krim Steroid

Krim steroid, seperti hidrokortison, digunakan untuk penyakit gatal-gatal dengan bintik merah dan bengkak akibat reaksi gigitan serangga, kena sinar matahari, dan sebagainya. 

4  Antihistamin

Anti histamin adalah obat berbentuk sirop atau tablet. Antihistamin digunakan untuk mengobati gejala alergi, baik berupa gatal-gatal, batuk, pilek, maupun demam.

5.  Oralit

Oralit berguna untuk menggantikan cairan tubuh yang banyak keluar. Oralit diberikan pada anak yang diare terus-menerus dan muntah.

6.  Salep Luka Bakar

Salep ini digunakan untuk daerah yang terkena luka bakar.

7.  Obat Sesak Napas

Orang tua yang anaknya mempunyai riwayat asma harus menyediakan obat ini di rumah. Orang tua harus meminta resep dan obat sesak napas kepada dokter. Jika obat ini tinggal sedikit, segeralah minta resep lagi, jangan sampai kehabisan. Obat sesak napas tersedia dalam bentuk sirop, tablet, dan spray/semprot.

8.  Obat Antikejang

Obat ini harus disediakan untuk anak yang mempunyai riwayat kejang. Sama seperti obat sesak napas, obat antikejang juga jangan sampai kehabisan. Obat ini biasanya berbentuk tablet.

9.  Peralatan Medis Lain

Peralatan medis lainnya yang harus disediakan di rumah antara lain kasa steril, plester, kain perban, dan antiseptik. Peralatan tersebut digunakan jika anak kita mengalami kecelakaan kecil, seperti luka karena terjatuh, terkena pisau, dan lain-lain.

(P3 untuk ananda di rumah)